3 Hal yang Dapat Menghancurkan Islam Menurut Sayyidina Umar bin Khattab


Pohon tunggal berdiri di tengah padang tandus dengan tanah gersang dan retak, melambangkan kehancuran serta kerapuhan kehidupan.

Islam adalah agama yang Allah turunkan sebagai petunjuk hidup umat manusia. Namun, sejarah mencatat bahwa sebuah peradaban bisa runtuh bukan hanya karena musuh dari luar, tetapi juga karena kelemahan yang tumbuh dari dalam.

Sayyidina Umar bin Khattab ra., salah satu Khulafaur Rasyidin yang terkenal dengan ketegasan dan kecerdasannya, pernah memberikan nasihat tentang tiga hal yang dapat menghancurkan Islam bila tidak dijaga dengan baik.

Beliau berkata:

 ثَلَاثٌ تَهْدِمُ الدِّينَ: زَلَّةُ الْعَالِمِ، وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْقُرْآنِ، وَأَئِمَّةٌ مُضِلُّونَ

"Tiga perkara yang bisa menghancurkan agama: kesalahan ulama, perdebatan orang munafik dengan Al-Qur’an, dan para pemimpin yang menyesatkan.”

(Diriwayatkan oleh ad-Dārimī dalam Sunan ad-Dārimī, no. 229, Kitāb al-Muqaddimah)

1. Ulama yang Menyimpang dari Ilmu

Sayyidina Umar mengingatkan bahwa salah satu penyebab kerusakan Islam adalah ulama yang sesat atau menyembunyikan kebenaran. Ulama sejati adalah pewaris para nabi, tugasnya membimbing umat dengan ilmu dan akhlak. 

Namun, bila seorang alim menjual ayat-ayat Allah demi dunia, menyalahgunakan fatwa untuk kepentingan tertentu, atau menutup mata dari kebenaran, maka umat akan kehilangan arah.

Di sinilah pentingnya memilih guru dan ulama yang benar-benar amanah, berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ, serta mengikuti manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

2. Perdebatan Orang Munafik dengan Al-Qur’an

Hal kedua yang disebutkan oleh Sayyidina Umar adalah orang munafik yang memperdebatkan Al-Qur’an dengan hawa nafsu. Mereka menggunakan dalil, tetapi tidak untuk mencari kebenaran, melainkan untuk memenangkan argumen atau menyebarkan keraguan.

Fenomena ini masih bisa kita jumpai di era modern, ketika ada kelompok atau individu yang memelintir ayat-ayat Al-Qur’an demi membenarkan ideologi mereka. Jika umat Islam tidak berhati-hati, maka mereka bisa terjebak dalam tafsir menyesatkan yang jauh dari pemahaman para sahabat dan ulama salaf.

3. Pemimpin yang Menyesatkan Umat

Seorang figur otoriter duduk di singgasana besar dengan wajah samar, dikelilingi suasana gelap yang melambangkan penindasan dan kekuasaan yang menakutkan.

Bahaya ketiga yang disebut Sayyidina Umar adalah pemimpin yang menyesatkan. Seorang pemimpin memiliki pengaruh besar terhadap arah umat. Jika ia adil, umat akan hidup makmur. Namun, jika ia zalim, maka kehancuran bisa melanda.

Pemimpin yang menyesatkan bisa mendorong masyarakat kepada maksiat, menyingkirkan syariat, dan menjadikan hukum Allah sebagai sesuatu yang asing. 

Oleh karena itu, Islam mengajarkan agar umat selalu mendoakan pemimpin agar diberi hidayah dan keadilan, serta bersikap bijak dalam menyikapi kebijakan mereka.

Baca Juga:

Jalan 'Alim dan Abid: Meluruskan Pandangan Kewalian dalam Cahaya Biografi Imam Al-Ghazali

Dakwah Dipersimpangan Jalan: Antara Seruan Ilahi dan Godaan Popularitas

Isu-Isu Terkini yang Mempengaruhi Komunitas Muslim Global di Tahu 2025

Nasihat Sayyidina Umar bin Khattab ini menjadi pengingat bagi kita semua: Islam tidak akan hancur karena kekuatan musuh, tetapi bisa runtuh karena lemahnya iman umat dan rusaknya sendi-sendi utama dari dalam.

Tiga hal yang menghancurkan Islam adalah:

1. Ulama yang menyimpang

2. Orang munafik yang memperdebatkan Al-Qur’an

3. Pemimpin yang menyesatkan

Semoga kita selalu dijaga Allah dari fitnah-fitnah tersebut, dan tetap istiqamah mengikuti jalan yang lurus sebagaimana yang telah ditunjukkan Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya.

* Jika tulisan ini bermanfaat, jangan ragu untuk membagikan ke teman-temanmu, ya! Dan tinggalkan komentarmu dibawah, karena satu komentar darimu bisa jadi penyemangat kami untuk terus menulis artikel bermanfaat lainnya.

Posting Komentar

0 Komentar